Sumber : http://thekampoengblogger.blogspot.com/2013/03/30-efek-blog-paling-dicari-oleh-blogger.html#ixzz43tRWzHiP

Senin, 28 Maret 2016

Alasan Kenapa Orang Batak Jago Nyanyi

Artikel Jolma Batak kali ini Ingin Membahas tentang Orang Batak yang Terkenal Jago Nyanyi
Hehehehehehe(ketawa senang)

Banyak Pendapat Orang-orang yang mengatakan :
-Orang Batak Jago nyanyi
-Orang Batak Pintar Nyanyi
-Orang Batak Raja nya Nyanyi
-Orang Batak memiliki Suara yang Bagus
-Orang Batak memiliki Suara yang Lantang
-Orang Batak Suaranya Keras

Nah Saya Ingin mengupas tentang Hal itu

Kenapa Orang Batak memiliki suara yang Bagus atau Keras...?

Yang akan Saya jelaskan ini menurut beberapa Sumber atau kata Orang-orang Batak...!!!

Hal yang membuat Orang Batak itu Jago Nyanyi adalah karena Kebiasaan Orang Batak yang biasa menyanyikan Lagu-lagu Pujian di Gereja atau Tempat Ibadah,
Seperti yang diketahui Orang Batak mayoritas memeluk Agama Kristen.

Tapi Bagaimana dengan Suku lain yang Sering menyanyikan Lagu-lagu Pujian...?
Tapi Orang dari suku lain tersebut Tidak memiliki Suara yang begitu Bagus dibandingkan dengan Orang Batak...?

Menurut Sumber lain,

Pada Zaman dahulu Orang Batak itu tinggal di Dataran yang Tinggi,atau tepatnya Tinggal di Wilayah yang dikelilingi Pegunungan,Sehingga ketika berbicara Orang Batak itu harus Berbicara secara Keras dan Lantang agar Lawan Bicara dapat Mendengar dengan Jelas Ucapan Orang lain.
Itulah sebabnya kenapa Orang Batak kalau Berbicara itu Keras atau sangat Lantang,
Terkadang jika Orang Batak lagi Ngobrol kedengarannya seperti Orang yang lagi Ribut,Hehehehe


Nah Menurut Sumber lain Lagi,
Orang Batak memiliki Kepala yang Rongga Sinus Wajahnya lebih besar dibandingkan dengan Orang-orang dari Suku lain,

Apa Kaitannya....?
Dalam dunia tarik Suara Saya Pikir ada 3 Hal dasar yang penting dimiliki oleh seorang Penyanyi yaitu :
segi teknik menyanyi termasuk teknik pernapasan, timbre (warna suara) yang mungkin berupa bakat bawaan dan resonansi (segi organik atau anatomik). Resonansi ini sudah lama diduga berkaitan dengan suara-suara yang berdentang di dalam rongga-rongga sinus. Dan bisa jadi rongga sinus yang besar-besar dari rekan-rekan kita yang orang Batak membuat resonansi mereka jauh lebih baik sehingga suara mereka lebih menggelegar saat menyanyi. Tapi tentunya untuk benar-benar menjadi penyanyi kita tidak harus membutuhkan resonansi yang besar semata melainkan juga segi teknis dan juga timbre yang khas.

Itulah beberapa Hasil Penelusuran Saya tentang Suara Orang Batak yang Bagus dan Lantang
Jika Teman-teman mengetahui Alasan lain,Silahkan Berkomentar.
Situs Jodoh Kristen Batak Online Terbaik
Iklan : Syalom, Horas!
Telah hadir, sebuah situs jodoh Kristen dari Etnis suku Batak online terbaik di Indonesia. Lae / Ito boleh menemukan si rokkap ni tondi

Karo bukan Keturunan si Raja Batak

Batak sering disebut sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama batak itu sendiri sering dijadikan rujukan untuk mengidentisifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Utara.
Adapun suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah, Karo, Pakpak, Toba, Simalungun, Mandailing, dan Angkola.
Namun bila ditinjau dari segi sejarah, maka anggapan Karo adalah bagian dari Batak merupakan presepsi yang sangat keliru.
Kutipan tulisan dari koran Suara Pembaruan dengan judul “Siapakah Orang Batak Itu?” yang terbit pada 29 Januari 2005, menyebutkan bahwa benar, bangsa Batak adalah keturunan langsung dari si Raja Batak.
Si Raja Batak pada tulisan itu diperkirakan hidup di sekitar tahun 1200 (awal abad ke-13). Batu bertulis (prasasti) di Portibi bertahun 1208 yang dibaca Prof Nilakantisasri (Guru Besar Purbakala dari Madras, India) menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya yang menyebabkan bermukimnya 1.500 orang Tamil di Barus.
Pada tahun 1275, Mojopahit menyerang Sriwijaya, hingga menguasai daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Sekitar tahun 1400, kerajaan Nakur berkuasa di sebelah timur Danau Toba, dan sebagian Aceh. Dengan memperhatikan tahun dan kejadian di atas, diperkirakan si Raja Batak adalah seorang aktivis kerajaan dari Timur Danau Toba (Simalungun sekarang), dari selatan Danau Toba (Portibi), atau dari barat Danau Toba (Barus), yang mengungsi ke pedalaman akibat terjadi konflik dengan orang-orang Tamil di Barus.
Akibat serangan Mojopahit ke Sriwijaya, si Raja Batak yang ketika itu pejabat Sriwijaya, ditempatkan di Portibi, Padang Lawas, dan sebelah timur Danau Toba (Simalungun)
Sebutan Raja kepada si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena penghormatan, bukan karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya keturunan si Raja Batak, seperti Si Raja Lontung, Si Raja Borbor, Si Raja Oloan dan sebagainya, meskipun tidak memiliki wilayah kerajaan dan rakyat yang diperintah.
Selanjutnya menurut buku Leluhur marga-marga Batak, dalam silsilah dan legenda, yang ditulis Drs Richard Sinaga, Tarombo Borbor Marsada anak si Raja Batak ada tiga orang, yaitu Guru Teteabulan, Raja Isombaon, dan Toga Laut. Dari ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya marga-marga Batak.
Di antara masyarakat Batak, ada yang mungkin setuju bahwa asal-usul orang Batak dari negeri yang berbeda, tentu masih sangat masuk akal. Siapa yang bisa menyangkal bahwa Si Raja Batak yang pada suatu ketika antara tahun 950-1250 Masehi muncul di Pusuk Buhit, adalah asli leluhur Orang Batak?
Dari sejarah Batak yang tertulis di Koran Suara Pembaruan ini, maka kita dapat membuat perbandingan antara kehidupan Si Raja Batak dengan sebuah kerjaan besar bernama Aru yang disebut-sebut sebagai kerjaan yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara saat ini.
Dari catatan kronik Cina pada masa Dinasti Yuan, disebutkan bahwa pada tahun 1282 Kublai Khan menuntut tunduknya penguasa Haru pada Cina. Tuntutan itu disebutkan ditanggapi dengan pengiriman upeti oleh saudara penguasa Haru pada 1295. Maka dari catatan ini dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Aru sendiri pasti sudah ada sebelum tahun 1282? Antara Karo dan Kerjaan Aru selalu terkait, bahkan terdapat indikasi bahwa penduduk asli Haru berasal dari suku Karo, seperti nama-nama pembesar Haru dalam Sulalatus Salatin yang mengandung nama dan marga Karo.
Membandingkan antara masa kehidupan si Raja Batak dengan masa berdirinya Kerjaan Aru yang secara bersama-sama hidup diantara abad ke-12 sampai abad ke-13 dengan dua kerjaan yang berbeda, maka sudah tentu, antara nenek moyang Batak dengan nenek moyang Karo itu berbeda. Disatu sisi nenek moyang Batak berasal dari Si Raja Batak. Namun disisi lain nenek moyang Karo berasal dari Kerjaan Aru yang rajanya disebut juga dengan Pa Lagan (nama orang karo)

Cerita Singkat Sejarah Asal Muasal Suku Batak

Horas ma di hita ganup marsada-sada. Parjoloma, hami mandok mauliate tu Tuhan ta Debata, alanna boi hita pajumpang di bagasan sadarion. Suang songoni nang turi-turian nanaeng dipasahaton nami on, tong do alani ramotan ni Tuhan ta. Horas.


Cerita Singkat Sejarah Asal Muasal Suku Batak
Patung Raja Batak Sisingamangaraja XII

Bila kita berbicara tentang Pomparan ni Sipitu Ama, tentu tidak lepas dari Ompu Tuan Situmorang bukan. Pernahkah terbersit di dalam pikiran kita siapa itu Ompu Tuan Situmorang, siapa Bapaknya, siapa Ompungnya?

Kita kembali ke belakang sejenak yah. Ompu Tuan Situmorang memiliki bapak bernama Si Raja Lontung, dan Ompungnya adalah Si Raja Batak. Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Ompu Tuan Situmorang merupakan generasi ketiga dari Si Raja Batak yang menjadi asal muasal Orang Batak. Karena kita sebelumnya sudah membahasa mengenai Ompu Tuan Situmorang dan Si Raja Lontung, maka kali ini kita akan memaparkan tentang Asal Usul Suku Batak. Simak selanjutnya berikut di bawah ini.

Asal usul suku Batak sangat sulit untuk ditelusuri dikarenakan minimnya situs peninggalan sejarah yang menceritakan tentang suku Batak, maka dengan mengutip dari berbagai sumber termasuk tulisan diberbagai blog dan juga buku-buku yang menulis tentang Batak, kami mencoba untuk menyajikanya bagi para pembaca yang budiman.

Cerita Singkat Sejarah Asal Muasal Suku Batak
Suku Batak adalah salah satu dari ratusan suku yang terdapat di Indonesia. Suku Batak terdapat di wilayah Sumatera Utara. Menurut legenda yang dipercayai sebahagian masyarakat Batak, bahwa Suku Batak berasal dari Pusuk Buhit daerah Sianjur Mula Mula sebelah barat Pangururan di pinggiran Danau Toba.

Kalau versi ahli sejarah Batak mengatakan bahwa siRaja Batak dan rombongannya berasal dari Thailand yang menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaysia dan akhirnya sampai ke Sianjur Mula mula dan menetap disana.

Sedangkan dari prasasti yang ditemukan di Portibi yang bertahun 1208 dan dibaca oleh Prof. Nilakantisari seorang Guru Besar ahli Kepurbakalaan yang berasal dari Madras, India menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya dan menguasai daerah Barus. Pasukan dari kerajaan Cola kemunggkinan adalah orang-orang Tamil karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yang bermukim di Barus pada masa itu. Tamil adalah nama salah satu suku yang terdapat di India.

siRaja Batak diperkirakan hidup pada tahun 1200 (awal abad ke13)
Raja Sisingamangaraja ke-XII diperkirakan keturunan siRaja Batak generasi ke19 yang wafat pada tahun 1907 dan anaknya si Raja Buntal adalah generasi ke 20.

Dari temuan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar leluhur dari siRaja batak adalah seorang pejabat atau pejuang kerajaan Sriwijaya yang berkedudukan di Barus karena pada abad ke-12 yang menguasai seluruh nusantara adalah kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Akibat dari penyerangan kerajaan Cole ini maka diperkirakan leluhur siRaja Batak dan rombongannya terdesak hingga ke daerah Portibi sebelah selatan Danau Toba dan dari sinilah kemungkinan yang dinamakan siRaja Batak mulai memegang tampuk pemimpin perang, atau boleh jadi siRaja Batak memperluas daerah kekuasaan perangnya sampai mancakup daerah sekitar Danau Toba, Simalungun, Tanah Karo, Dairi sampai sebahagian Aceh dan memindahkan pusat kekuasaanya di daerah Portibi di sebelah selatan Danau Toba.

Pada akhir abad ke-12 sekitar tahun 1275 kerajaan Majapahit menyerang kerajaan Sriwijaya sampai ke daerah Pane, Haru, Padang Lawas dan sekitarnya yang diperkirakan termasuk daerah kekuasaan siRaja Batak.

Serangan dari kerajaan Majapahit inilah diperkirakan yang mengakibatkan siRaja Batak dan rombonganya terdesak hingga masuk ke pedalaman di sebelah barat Pangururan di tepian Danau Toba, daerah tersebut bernama Sianjur Mula Mula di kaki bukit yang bernama Pusuk Buhit, kemudian menghuni daerah tersebut bersama rombongannya.

Terdesaknya siRaja Batak oleh pasukan dari kerajaan Majapahit kemungkinan erat hubungannya dengan runtuhnya kerajaan Sriwijaya di Palembang karena seperti pada perkiraan di atas siRaja Batak adalah kemungkinan seorang Penguasa perang di bawah kendali kerajaan Sriwijaya.

Sebutan Raja kepada siRaja Batak bukanlah karena beliau seorang Raja akan tetapi merupakan sebutan dari pengikutnya atau pun keturunannya sebagai penghormatan karena memang tidak ada ditemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya sebuah kerajaan yang dinamakan kerajaan Batak.

Suku Batak sangat menghormati leluhurnya sehingga hampir semua leluhur marga-marga batak diberi gelar Raja sebagai gelar penghormatan, juga makam-makam para leluhur orang Batak dibangun sedemikian rupa oleh keturunannya dan dibuatkan tugu yang bisa menghabiskan biaya milyaran rupiah. Tugu ini dimaksudkan selain penghormatan terhadap leluhur juga untuk mengingatkan generasi muda akan silsilah mereka.

Di dalam sistim kemasyarakatan suku Batak terdapat apa yang disebut dengan Marga yang dipakai secara turun temurun dengan mengikuti garis keturunan laki-laki. Ada sekitar 227 nama Marga pada suku Batak.

Di dalam buku Tarombo Borbor Marsada dikatakan bahwa siRaja Batak memiliki 3 (tiga) orang anak yaitu:
  • GURU TATEA BULAN (siRaja Lontung)
  • RAJA ISOMBAON (siRaja Sumba)
  • TOGA LAUT.
Ketiga anak siRaja Batak inilah yang diyakini meneruskan tampuk pimpinan siRaja Batak dan asal mula terbentuknya marga-marga pada suku Batak.

Sub Suku Batak
Ada beberapa sub suku dan ratusan marga yang terdapat pada suku Batak. Suku batak sendiri memiliki sub suku antara lain:

1. Karo
2. Mandailing
3. Simalungun
4. Toba
5. Pakpak
6. Angkola dan
7. Batak Pesisir

Walaupun masih menjadi kontroversi dari sebahagian orang dari suku-suku Sub Suku Batak diatas tidak mau disebut Suku Batak tapi sebahagian lagi dari Sub Suku itu ada yang setuju disebut suku Batak dan juga pemerintah pada sensus penduduk tahun 2000 mengklasifikasikan sub suku diatas masuk dalan satu suku yaitu suku Batak.

Lebih lanjut mengenai Sub Suku Batak di atas, nanti akan kita bahas.

Demikianlah paparan kami mengenai "Cerita Singkat Sejarah Asal Muasal Suku Batak". Semoga bermanfaat, Horas, Tuhan Memberkati.

Kamis, 10 Maret 2016

Ciri Khas Orang Batak

10 Ciri Khas Orang Batak

Orang Batak, bagi masyarakat suku lain di belahan lain selain pulau Sumatra, mungkin gampang dan mudah dikenal, karena memiliki beberapa ciri khas yang menonjol dan agak berbeda dan suku-suku lain di Indonesia.

Di bawah ini adalah 10 ciri khas yang menjadi pertanda bahwa anda adalah orang Batak.
Kalaupun anda tidak termasuk dalam kategori di bawah ini, bukan berarti anda bukan Batak kok.

10. Suara Keras
Orang Batak pada umumnya (kebanyakan), kalau berbicara pasti dengan volume suara yang keras, sehingga membuat orang lain langsung menoleh, (mungkin dikira sedang berkelahi atau bertengkar). Hal ini dikarenakan karena pemukiman asli orang Batak yang tinggal di daerah pegunungan, rumah berjauhan dan banyak dilalui oleh angin yang kencang, sehingga orang Batak harus berbicara keras-keras agar terdengar oleh lawan bicaranya. Jadi jangan heran, ketika seseorang berbicara dengan anda, langsung bertanya "orang Batak ya ?", soalnya kentara kali logat kau itu .. he he
Tapi jangan salah, karena saat ini juga banyak orang Batak yang berbicara pelan dan terdengar lembut, mungkin karena sudah terasimilasi dengan karakter budaya daerah kelahirannya, seperti lahir di pulau Jawa atau di daerah lain yang karakter penduduknya tergolong lemah lembut.
Tapi jangan laa sampek ilang pulak ciri-ciri Bataknya woii?

9. Logat Kental
Rupanya orang Batak agak sulit melepaskan logat khasnya yang kental, terutama yang BTL (he he .. Batak Tembak Langsung) he he .. sorry jan tesinggung kelen ya ?
Orang Batak, mungkin hampir mirip dengan orang Jawa, yaitu apabila berbicara bahasa Indonesia, pasti terlihat dengan jelas dialek kentalnya. Sehingga orang lain yang mendengar orang Batak berbicara pasti terus tahu kalau yang sedang berbicara itu "halak hita". apalagi terselip kata "bah" nya ...
Ada beberapa orang Batak yang mencoba menghilangkan logat aslinya, dengan mempelajari dialek-dialek yang sedang tren di Televisi saat ini, seperti dialek betawi-jakarta. Bisa juga yaa.., tapi ah, sayang lah, lebih sedap kok dialek Batak itu kedengarannya.

8. Muka (Wajah) Segi Empat
Awalnya bingung juga, mendengar istilah muka segi empat ini, ternyata menurut orang-orang, kalau orang Batak itu mukanya kotak alias segi empat. Benarkah ? he he .. ah ada-ada aja orang itu ya ...
Tapi kalau dilihat dan diperhatikan ada benarnya juga ya, soalnya mukak awak pun agak-agak segi opat .. he he.. Jadi kata orang, kalau bentuk wajah segi empat pasti orang Batak. Ah kaget juga dengarnya ...
Walaupun iya, tapi nggak juga ah, soalnya banyak juga kok orang Batak yang wajahnya tidak kotak dan bagus, jadi artis-artis keren, lihat saja, Momo (vocalis Geisha), Donnie Sibarani vocalis Ada Band, Anisa Pohan menantunya Presiden SBY, Nadya Hutagalung model cantik Internasional, dan banyak lagi tak bisa disebutkan semua, karena pasti penuh pulak halaman posting ini nantinya.

7. Rambut Acak-Acakan Tak Disisir
Ada lagi yang entah benar, entah tidak. Katanya orang Batak rambutnya jarang disisir, jadi terlihat acak-acakan dan dibiarkan, sehingga menimbulkan kesan kayak preman lah katanya .. he he .. Ah, kalau ini awak tak terima lah, soalnya awak aja rambutnya rapi terus kok, pakek tancho jadi mantap punya ... he he ..
Mungkin yang dimaksud orang itu, halak hita yang banyak berprofesi di terminal-terminal bus atau angkot, yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya yaa ... ah entah lah itu .. biar pembaca aja yang meneruskannya... Padahal kenyataannya orang Batak sekarang banyak kok yang keren-kerena dan rapi, penampilan sopan dan terpelajar.

6. Kasar
Istilah kasar, ini sepertinya agak salah, karena pada dasarnya orang Batak tidak kasar. Hanya saja, mungkin karena suara keras dan ceplas ceplos. Sehingga orang-orang sering mengatakan kalau orang Batak tidak sopan. Beberapa istilah batak yang sering terucap, juga hanya spontanitas, dengan tidak , memikirkan langsung artinya, seperti dari halak Toba "te mi", "baba ni amam", "bodat ho", "buj*** inam", "babi", "ur*k ni amam" atau yang dari kalak Karo, "ti** nandem", "n*tu". Hanya saja suara keras orang Batak terdengar seperti sentakan, sehingga kadang membuat orang enggan terlibat obrolan dengan kalangan Batak. Tapi benarkah orang Batak kasar ? sebenarnya tidak, yang bisa dikatakan kasar itu sebenarnya adalah orang-orang Batak jebolan kota Medan, karena biasanya di kota Medan orang-orang biasa berkata-kata kasar, yang menjadi hal biasa karena diucapkan dan menjadi bagian percakapan bahasa dialek di kota Medan.

5. Tak Sopan
Masalah sopan santun, mungkin setiap daerah memiliki takaran sopan yang berbeda-beda. Mungkin bagi orang Jawa, orang Batak tidak sopan, karena bersikap sesukanya, seperti duduk sambil naik kaki, tak pake "permisi", atau "kulo nuwun" di jawa, atau "punten" di sunda, atau juga tak pakai membungkuk-membungkuk apabila berpapasan dan bersalaman dengan orang tua. Yah .. kalau ini yang dikatakan tidak sopan, biar aja lah ... karena dalam adat Batak memang tidak dianjurkan untuk memberi hormat yang berlebihan seperti itu. Bagi orang Batak dengan tidak menghina atau melecehkan orang lain, adalah penghargaan terhadap orang lain yang paling baik. Jadi tidak perlu pakai bungkuk-bungkuk lah...

4. Menang Sendiri
Salah satu karakter orang Batak yang memang menonjol adalah rasa ingin menang sendirinya, yang berarti tidak mau kalah, kalau pun kalah, pasti banyak bikin alasan... he he he ... benar nggak ?


3. Mendominasi
Lalu ada satu lagi karakter orang Batak yaitu mendominasi. Hal ini terlihat ketika orang Batak terlibat dalam suatu obrolan dengan beberapa orang. Apabila diperhatikan, biasanya orang Bataknya lah yang paling banyak bicara, dan sepertinya pendapat dia lah yang paling benar. Walaupun begitu, ada juga kok orang Batak yang lebih suka menjadi pendengar.

2. Berani Tampil
Orang Batak, punya perasaan pede (percaya diri) yang tinggi, (bukan berarti tak tau malu .. hehe) sehingga dalam segala hal suka berada di depan (kecuali menghadapi harimau lah yaa ?)


1. Suka Menolong
Katanya, menurut pendapat orang-orang, bahwa orang Batak suka menolong. Betul nggak nya ? Hal tolong menolong memang sudah menjadi sifat dan karakter orang Batak. Apalagi melihat orang lain mendapat kesusahan, biasanya orang Batak berusaha mencoba menolong, sebatas yang dia mampu lakukan.
Benar atau tidaknya hal ini, biarlah pembaca yang menilainya.

Ke 10 point di atas, dibuat berdasarkan tanya sana dan tanya sini, jadi mengenai benar atau tidaknya, tergantung dari penilaian kita masing-masing.
Apabila ada tulisan yang menyinggung perasaan, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Prinsip Orang Batak

  12 Prinsip Orang Batak



Budaya Batak memang paling beda dari budaya-budaya lain yang ada di Indonesia bahkan dunia. Mulai dari adat istiadat, kekerabatan, bahasa, kesenian, kepercayaan, serta tidak kalah juga prinsip orang Batak itu sendiri.
Bicara mengenai prinsip, prinsip orang Batak sangat berbeda dengan prinsip suku lain pada umumnya. Banyak orang mengenal seseorang sebagai orang Batak bukan hanya dari gaya bicaranya saja, tetapi prinsip hidupnya. Mau tahu apa saja prinsip orang batak? Hipwee akan membahasnya dalam ulasan berikut :

1. Anakkonhido Hamoraon diau (Anakku adalah kekayaanku).


Anak adalah segalanya bagi orang Batak
Memiliki anak adalah sebuah kekayaan yang tidak ternilai bagi suku batak. Anak itu akan bernilai lebih jika anaknya itu adalah laki-laki apalagi jika itu adalah anak sulung, ini ibarat sebuah berkat yang sangat besar bagi keluarga suku batak. Anak laki-laki nantinya akan menjadi pewaris marga dari orang tua laki-laki.
Bagi keluarga Batak yang tidak memiliki anak laki-laki, misalnya jika anak ke 1 sampai ke 5 masih perempuan, orang tuanya akan tetap berusaha mendambakan anak laki-laki sehingga keturunannya bahkan menjadi 7 orang bahkan 9 orang.

2. Hagabeon, Hasangapon, Hamoraon ( Kesuksesan, Kehormatan, Kekayaan).


Sukses, Hormat, dan Kaya adalah dambaan orang Batak
Ini adalah ukuran keberhasilan dalam suku batak. Menjadi berhasil itu harus sukses, kaya, dan dihormati. Sukses yang dimaksud bisa berupa sukses dalam bidang pendidikan, usaha, berkarir dan lain-lain. Kehormatan dalam suku Batak digambarkan dalam pergaulan sehari-hari, dimana ketika bergaul selalu santun, memiliki jabatan sosial yang tinggi dalam pergaulan maupun dalam adat.
Untuk kekayaan, sebenarnya kekayaan dalam suku Batak itu relatif, tergantung cara kita membandingkan dan memaknainya. Orang Batak kaya jika semakin banyak memberi kepada orang lain, maka semakin banyak pula yang akan membalaskan pemberian itu kepadanya, begitu juga dengan sebaliknya. Jadi hidup orang Batak itu penuh dengan pemberian dan penerimaan berkat.

3. Tidak akan menikah sebelum hidup mapan.


Menikah tanpa hidup mapan adalah tabu
Sebelum menikah, orang Batak diharuskan hidup mapan baik bagi laki-laki maupun perempuan, so, jangan heran jika anda banyak menemukan perawan tua dan perjaka tua di suku Batak, itu karena tuntutan yang satu ini. Walaupun begitu, semua orang sepertinya mengamini prinsip ini karena coba anda bayangkan, anda menikah tetapi belum punya pekerjaan, mau makan apa nanti anda?
Selain itu, tuntutan hidup mapan agaknya berkolerasi positif dengan biaya pernikahan karena biaya yang dikeluarkan untuk pernikahan orang Batak itu tidak sedikit, jauh lebih banyak dari pernikaha suku lain pada umumnya.

4. Dalihan Natolu.


Somba marhula-hula, Elek Marboru, Manat Mardongan Tubu
Ini adalah prinsip yang terbilang sakral bagi suku Batak karena disetiap adat dan acara Batak pasti kata-kata ini selalu diucapkan. Dalihan Natolu artinya tiga aturan utama yang harus dipatuhi sebagai orang Batak, yaitu Somba Marhula-hula (Hormat kepada keluarga pihak istri), Elek Marboru (harus bisa mengayomi wanita), Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati kepada teman semarga).
Tanpa Dalihan natolu, hidup orang Batak tidak akan memiliki kekerabatan yang erat seperti sekarang ini. Dalihan natolu juga sebagai fundamentalisme kehidupan yang sebenarnya selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara yang diatur oleh Pancasila sebagai dasar Negara kita.

5. Harta boleh miskin, tetapi adat tetap kaya


Adat adalah kewajiban yang harus dipenuhi
Jika seseorang dikategorikan sebagai orang miskin dalam hal ekonomi, belum tentu dia memiliki status yang sama dalam hal adat. Seringkali terjadi seorang raja di adat adalah orang yang tidak mampu secara ekonomi, dan orang yang mampu secara ekonomi harus menghormati raja adat tersebut dengan mengesampingkan status ekonomi.

6. Tuak adalah minuman bermakna, bukan minuman haram.


Tuak adalah minuman wajib bagi orang Batak
Jika anda pernah mengikuti acara adat Batak, anda pasti ketemu dengan minuman yang khas ini. Namanya tuak, minuman ini adalah kewajiban disetiap adat Batak, acara adat tanpa tuak maka dipastikan acara ini tidak akan berasa.
Tuak sangat berarti bagi kehidupan orang Batak, jika dikehidupan sehari-hari, tuak adalah minuman penghangat badan agar tidak kedinginan (mayoritas daerah Batak adalah dingin), jika di acara adat tuak berarti sebuah minuman jamuan kepada tamu undangan, jika diwarung (lapo) tuak adalah minuman wajib.

7. Tidak akan pulang kampung sebelum sukses.


Jika pulang kampung sebelum sukses, bukan Batak namanya
Prinsip ini dianut oleh perantau Batak. Pulang kampung sebelum sukses hanya ada ketika acara penikahan keluarga dan ada keluarga yang meninggal, selebihnya tidak ada alasan untuk pulang kampung sebelum bisa membawa mobil mewah kembali kekampung, atau mendirikan rumah besar dikampung.
Makanya, ditanah perantauan seperti di Jakarta, Bandung, Surabaya, Kalimantan banyak kita temukan orang Batak yang berwirausaha dengan tujuan “sukses dulu baru pulang kampung”.

8. Apapun kerjakan, asal halal!


Tak heran, banyak orang Batak yang berprofesi sebagai sopir angkot 
Menjadi sopir angkot metromini atau mikrolet, tukang tambal ban, tukang las, dan tukang ojek pun jadi yang penting halal dan tidak merugikan orang lain. Berhubungan dengan prinsip ketujuh, lebih baik mandi keringat halal daripada pengangguran sebab pengangguran adalah sebuah hal yang tabu dimuka orang Batak apalagi menjadi pengemis atau pengamen.

9. Biar kambing di kampung sendiri, tapi banteng diperantauan.


di halaman sendiri boleh diabaikan, tapi jangan di halaman orang
Dikampung bisa diremehkan atau dilecehkan, tetapi ketika diperantauan tidak ada alasan untuk menerima hal yang sama. Banyak orang Batak yang sukses karena motivasi ini, dulu menelan hidup pahit dikampung, sekarang menjadi tajir di negeri orang.
Jangan heran jika banyak orang Batak yang memegang jabatan strategis di pemerintahan, terkenal di bidang hukum, dunia tarik suara, olahraga, dan lain-lain, semuanya karena prinsip ini.

10. Marga bisa mengubah nasib.


Marga adalah identitas utama orang Batak, bukan nama depan
Saya pernah naik angkot di Jakarta, kebetulan duit saya juga sudah tipis jadi hari itu saya tidak makan biar bisa mencukupi untuk ongkos.
Ketika didalam angkot, saya bertanya kepada sopir yang kedengarannya berbahasa Batak, “Marga apa lae”. Kebetulan satu marga denganku dan saat saya ingin memberikan ongkos, dia menolak bahkan memaksaku untuk memasukkan kembali duit itu ke dompetku.
Orang Batak yang malu akan etnis ke-Batakannya akan membuat dirinya sendiri menyesal. Tidak ada salahnya menggunakan marga jika kita benar-benar orang Batak.

11. Musik adalah obat stres.


Musik Batak dengan alunan gondang Batak
Jika orang Batak sudah capek, stress pikiran bukannya istirahat malah mengambil gitar dan menyanyikan lagu. Sejelek apapun suaranya, tetap itu adalah yang terbaik baginya untuk menenangkan dirinya dan pikirannya. Dan benar saja, sehabis menyanyikan beberapa lagi, pikirannya akan kembali normal dan wajahnya seperti bersinar kembali.
Jangan heran jika tetanggamu orang Batak jam 05.00 subuh suka memutar lagu berbahasa Batak dengan keras-keras. Tenang, dia tidak punya niat untuk menggangumu, dia hanya butuh waktu sedikit untuk berekspresi.

12. Hancur demi kawan.


Kawan adalah segalanya dalam pergaulan
Prinsip anak Medan, Medannya Batak tapi ya hehehe. Orang Batak rela melakukan apapun untuk kawannya, jadi jangan pernah ragukan loyalitas sesama orang Batak selama masih tidak saling mencurangi. Loyalitas yang sama juga akan ditujukan kepada temannya yang buka dari Batak karena dimata mereka manusia itu adalah sama.

Itulah prinsip yang hanya ada dalam diri orang Batak. Prinsip inilah yang menyebabkan perbedaan yang patut dicontoh karena hal-hal diatas mencontohkan hal-hal yang postitif bagi semua manusia.